Search

Rabu, 13 Juni 2018

SHOLAWAT CINTA UNTUKMU


Oleh: Indriati Octavia, S.Pd
(Guru RA Asy-syuhada` Pamekasan)

           Dinda adalah mahasiswi semester akhir di sebuah peguruan tinggi ternama di Pamekasan. Dia lahir dari keluarga polisi yang moderat. Ayah dan abangnya adalah polisi lalu-lintas yang bertugas di wilayah kerja kota Pamekasan. Sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang selalu mencurahkan kasih sayang dan perhatian lebih kepada Dinda. Perjalan hidupnya beranjak dewasa, Dinda mempunyai pacar seorang anggota polisi. Namanya Denny. Dia adalah sahabat karib Bang Rizal, kakak Dinda. Dia juga anak buah kesayangan ayahnya di satuan polisi lalulintas. Hidup Dinda nyaris sempurna karena dikelilingi orang-orang yang penuh dengan kasih sayang. Disamping itu dia juga mempunya sahabat deket yang selalu memberinya semangat dalam menjalani hidupnya. Lebih-lebih dalam hal agama. Namanya Nadia.
Ilmu agama Dinda sangat jauh dibawah Nadia, bisa dibilang mereka seperti dua kutub maghnet yang saling bertolak belakang. Dinda memiliki sifat yang lebih bebas dan keras kepala. Sementara Nadia lebih beradab dan lapang dada, menyikapi persoalan hiidup dengan kepala dingin, tenang dan bijaksana. Namun perbedaan itu tidaklah menggoyahkan persahabatan mereka berdua, Nadia dan Dinda selalu bersama menghadapi perbedaan itu. Nadia menyadari kondisi Dinda sehingga Nadia sadar bagaimana dia harus menghadapi sahabatnya yang mungkin masih belum terbuka hatinya untuk lebih memahami ajaran agama sebagaimana yang dia lakukan. Khususnya ajaran yang isinya tentang pelarangan keras atas kedekatan dua anak manusia di luar ikatan pernikahan. Karena sampai sekarang Dinda masih keukeuh mempertahankan jalinan asmaranya dengan Denny meskipun udah berkali-kali Nadia mengingatkan bahwa hal itu adalah perkara yang dilarang dalam agama.
Allah selalu punya rencana yang indah bagi hambaNya, Allah maha membolak-balikkah hati manusia. Dinda memutuskan untuk hijrah setelah cahaya kebenaran tertanam dalam hati kecilnya disaat Dinda mengikuti kajian rutin Remaja Masjid Pertemuan singkat dalam majelis ilmu itu telah menggerakkan hati Dinda untuk sadar bahwa apa yang telah dia lakukan selama ini adalah perbuatan yang salah dan dilarang oleh agama. Hati Dinda berbalik Sembilan puluh derajat, tiada yang mengira dan percaya Dinda mengambil keputusan itu dalam waktu yang begitu singkat, rela putus dan kehilangan Denny, yang selama ini menjadi peria sempurna dambaan hatinya.
Hari demi hari telah berlalu, Dinda mulai belajar banyak hal tentang agama. Dinda semakin aktif mengikuti kajian mingguan  dan mengikuti acara sholawatan sampai larut malam. Selain itu, Dinda juga menambah khazanah keilmuannya dengan membaca buku-buku agama yang akhirnya mengantarkan dia mengenal sosok mengagumkan bernama Zidan. Sosok yang ternyata membuat Dinda semakin yakin. Zidan merupakan ketua Remaja Masjid sekaligus sebagai pemateri pada kajian mingguan yang Dinda ikuti. Jarum jam terus berputar semakin hari  Dinda tidak dapat mengilak atas apa yang dia rasakan, ternyata Dinda Filling In Love pada Zidan si anak Remas. Perasaan Dinda semakin dalam ketika Dinda melihat Zidan melantunkan shalawat dalam Majelis shalawat yang dia ikuti bersama Nadia teman akrabnya. Makin lengkap deh kekaguman Dinda kepda sosok Zidan. Semakin lama Dinda semakin gemar belajar agama. Keinginan untuk mempunyai calon suami yang juga satu visi dan satu misi dengannya dalam menjalankan kehidupan di dunia semakin kokoh. Impiannya supaya bisa hidup bersama dalam ikatan suci bersama Zidan semakin membara. Dinda yakin, Zidan adalah calon Imam dalam hidupnya dan bagi anak-anaknya kelak.
Tapi ternyata impian Dinda harus terkubur rapi dalam rasa penuh duka. Denny tiba-tiba datang bak angin berhembus kencang untuk meminang, Dinda menjadi risau entah apa yang harus dilakukan oleh Dinda, antara iya dan tidak. Orang tua Dinda tertama Ibunya sangat berharap Dinda menikah dengan lelaki yang selama ini dekat dengan Dinda, begitu juga saudara Dinda. Sholat istikaharah bahkan Nasehat tokoh agama yang ahli dalam jodoh yang sempat Dinda datangi tidak dapat memudarkan tekat sang ibu untuk menyatukan Dinda dengan Denny. Dinda tidak lagi kuasa menolak permintaan ibunya untuk menerima pinangan Denny. “ya Allah, Jika memang restu ibu adalah yang utama, maka perkenankanlah hubungan ini” ungkap Dinda. Pinanganpun berlalu, dinda menerima Denny sebagai calon Imamnya dengan syarat pernikahan juga dilaksanakan pada malam dimana pinangan itu dilaksanakan. Namun apalah daya, Dinda harus bersabar dalam rasa penuh iba dalam massa yang cukup lama, harapannya tidak dapat terlaksana karena hal yang tidak dapat terpenuhi sebagai syarat sahnya pernikahan.
Hubungan antara Dinda dengan Denny berjalan mengikuti putaran waktu, Dinda tetap dalam pendiriannya, supaya Denny dapat menjaga jarak antara keduanya sebelum ada ikatan halal. “Tiada Gading Yang Tak Retak” begitulah kiranya yang terjadi pada hubungan Dinda  dengan Denny. Tunas-tunas kekesalan yang akhirnya menimbulkan perselisihan tidak dapat dihindari. Denny merasa tidak dihiraukan oleh Dinda karena pesan-pesan yang dikirim melalui SMS atau WA sering kali tidak dibalas, begitu pula disaat Denny mengajak untuk bertemu, Dinda menolak ajakan Denny.
Denny merasa hubungannya seolah-seolah hambar tanpa ungkapan dan wujud kasih-sayang sebagaimana yang ia rasakan dimasa lalu. Sementara Dinda tidak menemukan dalam diri Denny sifat calon Imam sebagaimana imam yang dia idamkan, imam yang dapat membimbing dirinya dan anak-anaknya kelak. Hal inilah yang membuat Dinda putus asa, Dinda merasa Denny bukanlah lelaki yang cocok untuk menjadi imam baginya.
Betapa bahagianya Dinda, disaat dimana dia bersama teman-temannya memakai toga menunggu detik-detik dilaksanakannya wisuda di kampus tercintanya. Angin segar menghampiri daun telinga Dinda, Denny mengungkapkan perasaannya, bahwa hubungan yang selama ini dibangun tidak dapat di lanjutkan. Hati Dinda sangatlah bahagia karena Dinda akan diwisuda, disi lain Dinda harus bahagia dengan putusnya hubungan antara Dinda dengan Denny. “Jodoh Memang Tidak Dapat Dipaksa”, pertunangan Denny dengan Dinda akhirnya tinggal cerita. Dinda mulai membuka lembaran baru, diawali dengan perkenalannya dengan Anggi salah satu anggota remaja Masjid Agung yang juga teman sholawatan Dinda dan Nadia di majelis Riyadlul Jannah Madura. Anggi mengajak Dinda untuk ta’aruf dengan salah seorang temannya sesaat setelah Denny memutuskan pertunangannya, kebahagiaan ini tidak dapat Dinda hindari, putus dengan lelaki yang bukan dambaan hatinya, lelaki yang menurut Dinda tidak dapat menjadi Imam baginya, kemudian Allah tunjukkan jalan menuju Imam hidupnya yang insya Allah sesuai dengan dambaan hatinya. Siapakah calon imam bagi Dinda..? Imam yang dapat mengajari Dinda dalam ketidak tahuannya, membimbng Dinda dalam kebimbangannya, mendidik anak-anaknya kelak dimasa depan,………(Tobe Continue)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar