Oleh :
Dr. H. MOHAMMAD KOSIM, M.Ag.
Dosen STAIN Pamekasan Madura
السلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
ألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله
أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُكَبِيْرًا
وَالحْمْدُ لله كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. لاإلهَ إلاَّ
اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَلله أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.
ألْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَ هذَاالْيَوْمَ
عِيْدًا لِعِبَادِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ. وَشَرَعَ الذَّبْحَ وَالتَّضْحِيَّةَ
تَقَرُّبًا اِلَيْهِ لِلْمُخْلِصِيْنَ. أشْهَدُ أنْ لاإله إلاّاللهُ وَحْدَهُ
لاشِرْيكَ لَه وَأشْهَدُ أنّ سَيِّدَنَا وَنبيَّنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُه اَطْوَعُ الْخَلْقِ لِرَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. أللهُمَّ صَلَ وَسَلَّمْ
وَبَارِكْ عَلى سَيِّدِنَا وَمَوْلنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِه وَأَصْحَابِه اَجْمَعِيْنَ.
أمَّا بَعْدُ. عِبَادَالله. أوُصِيْكم وَإيّاَيَ بِتَقْوَىاللهِ فَقَدْ فَازَ
الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالى في الْقُرْأنِ الْكَرِيْمِ. أَعُوْذُ بالله
مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بسْم الله الرحمن الرحيم. إنَّا اَعْطَيْناَكَ الْكَوْثَرْ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ
وَانْحَرْ.إنَّ شَانِئَكَ هُوَ اْلأبْتَرْ.
Jamaah sholat ‘Idul Adharahimakumullah.Di pagi yang penuh barakah ini, tidak ada
ungkapan dan perbuatan yang lebih pantas dilakukan kecuali memuji dan bersyukur
kepada Allah atas segala nikmat yang kita terima, terutama karena kita
masih diberi kesempatan hidup dalam keadaan sehat dan beriman.Betapa banyak saudara kita yang dahulu bersama-sama dengan kita atau bahkan
dahulu tinggal serumah dengan kita, telah meninggalkan dunia ini.Mereka telah
meninggalkan tempat beramal di dunia menuju tempat perhitungan dan
pembalasan amal.Kita hanya menunggu waktu untuk menyusul mereka. Karena itu,
mari kita manfaatkan sisa hidup ini untuk menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya
menuju akhirat nanti. Dan sebaik-baik bekal menuju akhirat adalah taqwa.
اَللهُ أَكْبَرُ ألله أَكْبَرُ ألله
أَكْبَرُ. لَاإلهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ
الْحَمْدُ
Jamaah sholat ‘Idul Adharahimakumullah. Kalimat takbir, Allāhu Akbar, Allah
Mahabesar, merupakan pengakuan bahwa selain Allah adalah kecil,
lemah, dan tidak berdaya. Allāhu Akbar, Allah Mahabesar kekuasaan-Nya;Allāhu
Akbar, Allah Mahabesar kasih sayang-Nya; Allāhu Akbar, Allah
Mahabesarpertolongan-Nya; Allāhu Akbar, Allah Mahabesar ampunan-Nya.
Maka dengan mengucap Allāhu Akbar, segala sifat angkuh, takabur,
sombong, dan sok kuasa menjadi tidak berarti.
Jamaah sholat ‘Idul Adharahimakumullah.Setiap memperingati Idul Adha, sangat pentingkita
mempelajari kisah Nabi Ibrahim as, karena banyak sekali hikmah yang bisa dicontoh
dari kehidupan beliau dan keluarga-Nya. Allah berfirman dalam
suratal-Mumtahanah ayat 4:
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ
مَعَهُ
“Sesungguhnya telah ada teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan
orang-orang yang bersama dengan Dia.”
Beberapa teladan yang penting kita
contoh dari kehidupan Nabi Ibrahim dan keluarga-Nya adalah:
Pertama, Nabi Ibrahim adalah
contoh ayah yang sukses mendidik anak.Dua putra-Nya, Ismail dan Ishak, menjadi
utusan Allah.Dan dari keturunan Nabi Ismail as, lahirlahNabi Muhammad saw.
Tentu bukan serba tiba-tiba anak keturunan beliau terpilih menjadi utusan
Allah, tapi berkat usaha keras dan doa yang rutin dipanjatkan kepada Allah. UpayaNabi
Ibrahimmemperoleh anak-anak sholehdiawali dengan usaha dirinya untuk menjadi
hamba yang sholeh, karena orang tua akan menjadi teladan bagi anak-anaknya. Usaha
Nabi Ibrahim menjadi hamba yang sholeh tampak dari doa beliau seperti disebutkan
dalam surat al-Syu’ara’ ayat 83-84:
رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ.وَاجْعَلْ لِي
لِسَانَ صِدْقٍ فِي الآخِرِينَ
"Ya
Tuhanku, berikanlahkepadaku hikmah dan masukkanlah Aku ke dalam golongan
orang-orang yang sholeh.Dan jadikanlah Aku buah tutur yang baik bagi
orang-orang (yang datang) kemudian.”
Selanjutnya,
selain berupaya menjadi orang tua yang sholeh, Nabi Ibrahim berusaha mendidik
anak-anaknya dengan aqidah yang kuat dan selaluberdoa kepada Allah agar
diberi keturunan yang sholeh.Doa beliau disebutkan dalam surat al-Shaffat
ayat 100:
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ
الصَّالِحِينَ
“Tuhanku,
karuniakanlahuntukku (seorang anak) yang termasuk orang-orang sholeh.”, dan dalam
surat Ibrahim ayat 40:
رَبِ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلاَةِ
وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ.
“Ya Tuhanku, jadikanlah
Aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat.Ya Tuhan kami,
perkenankanlahdoaku".
Dalam doanya, Nabi Ibrahim memohon secara
khusus agar anak keturunannya tekun mendirikan sholat.Mengapa sholat yang
diutamakan? Karena sholat yang dikerjakan dengan benar dan istiqomahakanmenjadi
pencegah perbuatan keji dan munkar, karena sholat yang membedakan
orang islam dan orang kafir, karena sholat adalah ibadah yang pertama kali
akan ditanya oleh Allah di hari kiamat.
اَللهُ أَكْبَرُ ألله أَكْبَرُ ألله
أَكْبَرُ. لَاإلهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ
الْحَمْدُ
Jamaah sholat ‘Idul Adharahimakumullah,teladan berikutnya yang penting dicontoh
dari keluarga Nabi Ibrahim adalah kekompakan dalam menjalankan perintah
Allah.Nabi Ibrahim sebagai ayah, Siti Hajar sebagai ibu, dan Ismail sebagai
anak, kompak saling mendukung untuk menjalankan perintah Allah.Hal ini
terlihat ketika Nabi Ibrahim menerima perintah Allah agar menyembelih putra
tercintanya Ismail.Kecintaan Nabi Ibrahim kepada putranya tidak sampai
mengalahkan kecintaannya kepada Allah, tidak sampai menghalangi ketaatan dan
kepatuhannya kepada Allah. Siti Hajar sebagai seorang ibu, meskipun air
matanya menetes sebagai pertanda kesedihan ketika dikabari anaknya akan disembelih,
tapi dengan mantap berkata “Aku rela kalau itu memang perintah Allah”. Demikian
pula Ismail yang masih dalam usiaanak-anak,dengan mantapmeyakinkan ayahnya
agar tidak ragu-ragu melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih
dirinya, dengan berkata:
يَا أبَتِ افْعَلْ مَاتُؤْمَرُ. سَتَجِدُنِيْ
إنْ شَاءَاللهُ مِنَ الصَّابِرِيْنَ
“Wahai, bapakku,
kerjakanlah apa yang telah diperintahkan kepada engkau; insya Allah engkau
akan mendapatiku, di antara orang-orang yang sabar.”(QSas-Shaffat: 102)
Karena kompaknyaayah, ibu, dan anak untuk melaksanakan
perintah Allah, maka iblis dan setan yang selalu berusaha menggagalkan
rencana penyembelihan Ismail, gagal total.Dan ternyata perintah Allah
kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putra-Nya, hanya untuk menguji keimananbeliau,apakah
beliau bersedia mengorbankan miliknya yang paling dicintai, untuk Allah?Dan
Nabi Ibrahim lulus ujian sehingga perintah menyembelih putra-Nya diganti
dengan seekor domba.
اَللهُ أَكْبَرُ ألله أَكْبَرُ ألله أَكْبَر.لَاإلهَ
إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَر.اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Kisah ketaatan Nabi Ibrahim dan keluarga-Nya
dalam melaksanakan perintah Allah, mengajarkan kepada kita bahwa dalam
satu keluarga—suami, istri dan anak--harus saling mendukung, saling
memotivasi, dan saling mengingatkan dalam berbuat baik dan meninggalkan yang
dilarang.Demikian pula di tingkat yang lebih luas, seperti sekolah dan perkantoran,
semua pihak harus saling mendukung untuk berbuat baik sesuai aturan yang telah
ditentukan, dan harus saling mengingatkan jika terjadi perilaku menyimpang.Jika
semua unsurmemiliki semangat yang samauntuk berbuat yang terbaik, makaridha
Allah akan selalu bersama kita.
Jamaah sholat ‘Idul Adharahimakumullah,di antara masalah besar yang dihadapi dunia
pendidikan saat ini adalah beredarnyanarkoba di kalangan pelajar.Pamekasantermasuk
wilayah darurat narkoba karena peredaran barang haram ini telah meluas ke
seluruh pelosok kotadan desa. Yang mengerikan karena di antara targetnya
adalah para pelajar, anak-anak kita.Jika hal ini dibiarkan maka akan menjadi
malapetaka besar bagi generasi kita ke depan, karena narkoba akan menjadi
sumber segala kejahatan.
Karena itu, sebagaimana dicontohkan keluarga
Nabi Ibrahim, mari kita saling mendukung, saling menjaga, dan saling mengingatkanagar
anak-anak kita tidak terjerumus kedunianarkoba. Orang tua tidak cukup menyerahkan
pendidikan anak-anaknya ke sekolah.Orang tua harus memantau perilaku
anak-anaknya setiap saat.Karena dalam banyak kasus, banyak orang tua yang tidak
tahu kalau anaknya telah menjadi pecandu bahkan pengedar narkoba.
Sebagaimana dilakukan Nabi Ibrahim dalam
mendidik anak-anak-Nya, mari kita didik anak-anak kita dengan ibadah sholat,
karena sholat bisa membentengi anak-anak kita dari perbuatan keji dan munkar.
Selain itu, orang tua dan sekolah harus saling bekerjasama untuk menangkal
pengaruh narkoba.Demikian pula aparat penegak hukum dan lembaga terkait
harus serempak dan tegas dalam memberantas narkoba.Kesatuan langkah dalam
memberantas narkoba akan memudahkan kita untuk melindungi generasi kita
dari ambang kehancuran.
اَللهُ أَكْبَرُألله أَكْبَرُ ألله
أَكْبَرُ.لَاإلهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ.اَللهُ أَكْبَرُوَللهِ الْحَمْدُ
Jamaah sholat ‘Idul Adharahimakumullah, perintah berkurban kepada Nabi Ibrahim,disyariatkan
sampai sekarang.Bagi siapa saja dari kita yang mampu, disunahkan untuk menyembelih
hewan kurban, mulai iduladha sampai hari-haritasyrik.Tujuan berkurban adalah
untuk mendekatkan diri kepada Allah; dekat dengan petunjuk-Nya, dekat
dengan ampunan-Nya, dekat dengan pertolongan-Nya, dan dekat dengan kasih
sayang-Nya. Tapi kurban yang akanditerima adalah yang dilandasi iman dan
ikhlas. Allah berfirman dalam surat al-Hajj ayat 37:
لَنْ
يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى
مِنْكُمْ
“Daging-daging unta dan darahnya itu
sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah
yang dapat mencapainya”.
Jamaah sholat ‘Idul Adharahimakumullah.Mengapa perintah berkurban manusia diganti
dengan hewan?Padahal di masa Nabi Ibrahim hidup, masyarakat dan para penguasa
ketika itu sudah terbiasa menjadikan manusia sebagai korban, sebagai tumbal
dan sesajen untuk berbagai tujuan.Allah mengganti kurban manusia dengan hewan,
karena Allah sangat menyayangi manusia.Manusia adalah makhluk mulia
yangsangat tidak pantas dikorbankan.Karena itu, jangan sampai karena
kepentingan pribadi dan ambisi kekuasaan, manusia dikorbankan.
Selain itu, perintah berkorban dengan menyembelih
binatang ternak juga menjadi simbol bahwa kita harus menyembelih atau menghilangkan
sifat-sifat binatang yang ada dalam diri kita.Sifat rakus, angkuh, egois,
mementingkan diri sendiri, suka melanggar hukum, adalah sifat-sifat binatang
yang harus dihilangkan dalam diri kita.
Jamaah sholat ‘Idul Adharahimakumullah.Syari’atmenyembelih hewan kurban hanya di
hari iduladha dan hari-hari tasyrik.Tapi semangat berkorban, penting kita kembangkan
setiap saat; yaitumengorbankan tenaga, pikiran dan harta kita di jalan Allah;mengorbankan
tenaga, pikiran dan harta kita untuk menolong kaum du`afa; dan mengorbankan
tenaga dan pikiran kita untuk membangun masyarakat dan bangsa lebih baik.
اَللهُ أَكْبَرُ ألله أَكْبَرُ ألله
أَكْبَرُ. لَاإلهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ
الْحَمْدُ
Jamaah sholat ‘Idul Adharahimakumullah.Mari kita memohon kepada Allah swt, semoga
kita diberi kemudahan untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.Semoga
Allah menerima ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, mengampuni dosa-dosa
kedua orang tua kita, dan mengampuni dosa-dosaumat islam yang telah mendahului
kita.Mudah-mudahan para jamaah haji yang saat ini sedang melaksanakan
ibadah di tanah suci mendapat kesehatan dan kemampuan untuk melaksanakan
ibadah haji dan mendapat haji mabrur.Mudah-mudahan kita yang belum menunaikan
ibadah haji diberi kekuatan oleh Allah untuk bisa melaksanakannya.Dan mudah-mudahan
kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung di dunia dan akhirat.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ في الْقُرْأنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنيْ وَإيَّاكم بِمَا
فِيْهِ مِنَ الايَاتِوَالذِّكْرِالحْكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ
إِنَّه هُوَالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.اَللهُ أَكْبَرُاَللهُ أَكْبَرُاَللهُ أَكْبَرُ.
لَاإلهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.
الخطبة
الثانية
أللهُ أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله
أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ
كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. لَاإلهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ
أكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.
اَلْحَمْدُ للهِعَلىَ نِعَمِهِ
وَفَضْلِهِ. أشْهَدُ أنْ لإَله إلاَّ اللهُ وَحْدَه لاَ شَرِيْكَ لَه. وَأَشْهَدُ
أنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُه وَرَسُوْلُه. ألّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
وَبَارِكْ عَلى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍخَيْرِ الْبَرِيَّةِ وَعَلى
ألِه وَاَصْحَابِه وَمَنْ تَبِعَهُمْ اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.أمّا بَعْدُ.
عِبَادَ اللهِ. إتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتُمُوْتُنَّ إلاّوَأَنْتُمْ
مُسْلِمُوْنَ. وَاعْلَمُوْا أنَّيَوْمَكُمْ هذَا عِيْدٌ كَبِيْرٌعَظِيْمٌ.
فَاَكْثِرُواالْعِبَادَةَ وَاعْمَلُواالصَّالِحَاتِ وَلَازِمُواالصَّلاَةَ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَاحِبِ الشَّفَاعَةِ. فَقَالَ تَعَالى وَلَمْ يَزَلْ
قَائِلاً عَلِيْمًا. إنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَه يُصَلُّوْنَ عَلى النَّبِيِّ
يَاأيُّهَاالَّذِيْنَ أمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
أللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِه
وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإحْسَانٍ إلى يَوْمِ الدِّيْنِ.اَللهُ أَكْبَرُاَللهُ
أَكْبَرُاَللهُ أَكْبَرُ. لَاإلهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ
وَللهِ الْحَمْدُ.
أللّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَاوَاهِبَ الْعَطِيّاتِ وَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ.
ألّلهُمَّ انْصُرْناَ فَإنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَإنَّكَ
خَيْرُالْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْلَنَا فَإنَّكَ خَيْرُالْغَافِرِيْنَوَارْحَمْنَا
فَإنَّكَ خَيْرُالرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَإنَّكَ خَيْرُالرَّازِقِيْنَ
وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ. أَللّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ
قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ. أَللّهُمَّ ادْفَعْ
عَنَّاالْغَلَاءِ وَالْوَبَاءِ وَالرِّبا وَالِزّنا وَالزَّلازِل وَالْمِحَنِ
وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هذَا خَاصَةً
وَعَنْ سَائِرِبِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا
أتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْأخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.وَالْحَمْدُ
للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
اَللهُ أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُ.
لَاإلهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar