Search

Selasa, 22 September 2015

KHUTBAH ‘IDUL ADHA 1436 H "Suri Teladan Nabi Ibrahim A.S" Di Masjid Agung As-Syuhada` Pamekasan Madura


Oleh :
Dr. H. MOHAMMAD KOSIM, M.Ag.
Dosen STAIN Pamekasan Madura
  السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
ألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُكَبِيْرًا وَالحْمْدُ لله كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. لاإلهَ إلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَلله أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.
ألْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَ هذَاالْيَوْمَ عِيْدًا لِعِبَادِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ. وَشَرَعَ الذَّبْحَ وَالتَّضْحِيَّةَ تَقَرُّبًا اِلَيْهِ لِلْمُخْلِصِيْنَ. أشْهَدُ أنْ لاإله إلاّاللهُ وَحْدَهُ لاشِرْيكَ لَه وَأشْهَدُ أنّ سَيِّدَنَا وَنبيَّنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه اَطْوَعُ الْخَلْقِ لِرَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. أللهُمَّ صَلَ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عَلى سَيِّدِنَا وَمَوْلنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِه وَأَصْحَابِه اَجْمَعِيْنَ. أمَّا بَعْدُ. عِبَادَالله. أوُصِيْكم وَإيّاَيَ بِتَقْوَىاللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالى في الْقُرْأنِ الْكَرِيْمِ. أَعُوْذُ بالله مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بسْم الله الرحمن الرحيم. إنَّا اَعْطَيْناَكَ الْكَوْثَرْ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ.إنَّ شَانِئَكَ هُوَ اْلأبْتَرْ.

Jamaah sholat ‘Idul Adharahi­ma­­­ku­mul­­lah.Di pagi yang penuh barakah ini, tidak ada ungkapan dan perbuatan yang le­bih pan­tas dilakukan kecuali memuji dan ber­syukur ke­pada Allah atas segala nikmat yang kita te­rima, ter­uta­ma karena kita masih diberi ke­sempatan hidup da­lam keadaan sehat dan be­riman.Betapa banyak saudara kita yang dahulu ber­sama-sama de­ngan kita atau bah­kan dahulu ting­gal se­ru­mah de­ngan kita, te­lah meninggalkan dunia ini.Mereka te­lah me­­­ning­galkan tempat beramal di dunia me­nu­ju tem­pat per­hitu­ng­an dan pembalasan amal.Kita hanya menung­gu waktu untuk me­nyusul mereka. Ka­rena itu, mari­ kita man­­fa­atkan sisa hidup ini untuk menyi­ap­kan be­kal sebanyak-banyaknya menuju akhi­­­­rat nanti. Dan sebaik-baik bekal me­nuju akhirat adalah taqwa.
اَللهُ أَكْبَرُ ألله أَكْبَرُ ألله أَكْبَرُ. لَاإلهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Jamaah sholat ‘Idul Adharahi­ma­­kumul­­lah. Kalimat tak­bir, Allāhu Akbar, Allah Maha­be­sar, me­ru­pakan pe­ngakuan bah­wa se­la­in Allah ada­lah ke­cil, lemah, dan tidak berdaya. Allāhu Akbar, Allah Ma­ha­­besar kekua­sa­an-Nya;Allāhu Ak­bar, Allah Mahabesar kasih sa­­yang-Nya; Allāhu Akbar, Allah Mahabesarpertolongan-Nya; Allāhu Akbar, Allah Maha­besar ampu­nan-Nya. Ma­ka de­ngan mengu­cap Allā­hu Akbar, segala sifat ang­kuh, ta­ka­bur, som­bong, dan sok ku­asa men­jadi tidak ber­arti.
Jamaah sholat ‘Idul Adharahima­­kumul­­lah.Se­tiap mem­­­­pe­ringati Idul Adha, sangat pen­tingkita mempe­lajari ki­sah Nabi Ibra­him as, karena banyak sekali hik­mah yang bi­sa di­contoh dari kehidupan be­liau dan ke­luar­ga-Nya. Allah ber­fir­man dalam suratal-Mumta­hanah ayat 4:
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ
 “Sesungguhnya telah ada teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan Dia.”
            Beberapa teladan yang penting kita con­­toh dari kehi­du­pan Nabi Ibrahim dan ke­lu­arga-Nya adalah:
            Pertama, Nabi Ibrahim adalah contoh ayah yang suk­ses mendidik anak.Dua putra-Nya, Is­ma­il dan Ishak, men­ja­di utusan Allah.Dan dari keturunan Nabi Ismail as, lahir­lahNabi Muham­mad saw. Tentu bukan serba tiba-tiba anak keturunan be­liau terpilih men­jadi utusan Allah, tapi berkat usaha keras dan doa yang rutin dipanjatkan kepada Allah. UpayaNabi Ibrahimmemperoleh anak-anak sho­lehdi­awali dengan usaha dirinya untuk men­jadi hamba yang sholeh, karena orang tua akan menjadi teladan bagi anak-anak­nya. Usaha Nabi Ibrahim men­jadi ham­ba yang sholeh tampak dari doa beliau seperti di­­se­butkan dalam surat al-Syu’ara’ ayat 83-84:
رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ.وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الآخِرِينَ
"Ya Tuhanku, berikanlahkepadaku hikmah dan masuk­kan­lah Aku ke dalam golongan orang-orang yang sholeh.Dan jadi­kan­lah Aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.”
       Selanjutnya, selain berupaya menjadi orang tua yang sholeh, Nabi Ibrahim beru­saha mendidik anak-anaknya de­ngan aqidah yang kuat dan selaluberdoa ke­pada Allah agar diberi keturunan yang sholeh.Doa be­liau dise­but­kan dalam surat al-Shaffat ayat 100:
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
“Tuhanku, karuniakanlahuntukku (seorang anak) yang ter­ma­suk orang-orang sholeh.”, dan dalam surat Ibrahim ayat 40:
رَبِ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلاَةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ.
“Ya Tuhanku, jadikanlah Aku dan anak cu­cu­­ku orang-orang yang tetap mendirikan salat.Ya Tuhan kami, perkenankan­lahdoaku".
Dalam doanya, Nabi Ibrahim memohon secara khusus agar anak keturunannya te­kun mendirikan sholat.Mengapa sholat yang diuta­ma­kan? Karena sholat yang dikerjakan dengan benar dan istiqomahakanmenjadi pencegah per­bu­a­t­­an ke­ji dan munkar, ka­re­na sho­lat yang mem­­­be­da­kan orang islam dan orang kafir, ka­­rena sholat adalah ibadah yang pertama kali akan dita­nya oleh Allah di hari kiamat.
اَللهُ أَكْبَرُ ألله أَكْبَرُ ألله أَكْبَرُ. لَاإلهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Jamaah sholat ‘Idul Adharahi­ma­­kumul­­lah,tela­dan be­ri­­kut­nya yang pen­ting dicon­toh dari keluarga Nabi Ibrahim ada­lah ke­kom­­pa­kan dalam menjalankan perin­tah Allah.Nabi Ibrahim se­bagai ayah, Siti Hajar sebagai ibu, dan Is­mail se­bagai anak, kompak saling men­dukung untuk menja­lan­kan perintah Allah.Hal ini terlihat ketika Nabi Ib­ra­him me­­­nerima perintah Allah agar me­nyembelih put­ra ter­cin­ta­nya Is­mail.Kecin­ta­an Nabi Ibrahim kepada putranya tidak sam­pai mengalahkan kecintaannya kepada Allah, tidak sam­­pai menghalangi ketaatan dan kepatuhannya ke­pa­da Allah. Siti Hajar se­bagai seorang ibu, meskipun air matanya menetes sebagai per­tanda kesedihan ketika dikabari anak­nya akan disem­be­lih, tapi de­ngan mantap berka­ta “Aku rela kalau itu me­mang perintah Allah”. Demikian pula Ismail yang masih da­lam usiaanak-anak,dengan mantapmeya­kin­kan ayah­nya agar tidak ra­gu-ragu melak­sa­nakan perin­tah Allah un­tuk menyembelih dirinya, dengan berkata:
يَا أبَتِ افْعَلْ مَاتُؤْمَرُ. سَتَجِدُنِيْ إنْ شَاءَاللهُ مِنَ الصَّابِرِيْنَ
“Wahai, bapakku, kerjakanlah apa yang telah diperin­tahkan ke­pada engkau; insya Allah eng­­kau akan men­dapatiku, di an­tara orang-o­rang yang sabar.”(QSas-Shaf­fat: 102)
Karena kompaknyaayah, ibu, dan anak untuk me­lak­sa­­na­kan perintah Allah, maka ib­lis dan setan yang selalu be­r­usaha meng­gagalkan rencana penyembelihan Ismail, ga­­­­gal total.Dan ternyata perintah Allah kepada Nabi Ib­rahim untuk menyembelih putra-Nya, hanya untuk me­nguji ke­imananbeliau,apa­kah beliau bersedia mengor­bankan mi­lik­nya yang paling dicintai, untuk Allah?Dan Nabi Ibrahim lu­lus ujian se­hingga perintah me­nyem­­­belih putra-Nya di­ganti dengan seekor domba.
اَللهُ أَكْبَرُ ألله أَكْبَرُ ألله أَكْبَر.لَاإلهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَر.اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Kisah ketaatan Nabi Ibrahim dan kelu­ar­ga-Nya dalam me­lak­sanakan perin­tah Allah, mengajarkan kepa­da kita bah­­­­­wa dalam satu keluarga—suami, istri dan anak--harus sa­ling men­du­kung, saling memotivasi, dan saling meng­ingat­kan dalam berbuat baik dan me­ninggalkan yang dila­rang.Demikian pula di tingkat yang lebih luas, se­perti seko­lah dan per­kantoran, semua pihak harus saling men­dukung untuk berbuat baik sesuai aturan yang telah diten­tukan, dan harus saling me­ng­ingatkan jika terjadi perilaku menyim­pang.Jika semua unsurmemiliki semangat yang samaun­tuk berbuat yang terbaik, makaridha Allah akan selalu ber­sama kita.
Jamaah sholat ‘Idul Adharahi­ma­­kumul­­lah,di antara ma­­salah besar yang di­ha­dapi dunia pendidikan saat ini ada­­lah be­redarnyanar­koba di kala­ng­an pelajar.Pa­me­ka­santer­masuk wila­yah darurat nar­ko­ba ka­rena pere­daran ba­rang haram ini telah me­luas ke seluruh pelosok kotadan desa. Yang mengerikan ka­rena di antara targetnya adalah para pelajar, anak-anak kita.Jika hal ini dibiarkan ma­ka akan men­jadi mala­pe­taka be­sar bagi ge­nerasi kita ke de­pan, karena narkoba akan men­jadi sum­ber se­gala keja­hatan.
Ka­rena itu, se­bagai­ma­na dicontohkan ke­­luar­ga Nabi Ibra­him, mari kita saling men­­­du­kung, saling men­jaga, dan saling meng­ingat­kanagar anak-anak kita tidak terje­ru­mus kedu­nianarkoba. Orang tua tidak cu­kup menye­rah­kan pen­di­dikan anak-anak­nya ke sekolah.Orang tua harus me­mantau pe­rilaku anak-anaknya se­ti­ap saat.Karena da­lam banyak kasus, ba­nyak orang tua yang ti­dak tahu kalau anaknya te­lah menjadi pe­can­du bahkan pengedar nar­koba.
Sebagaimana di­la­­ku­kan Nabi Ibrahim dalam mendidik anak-anak-Nya, mari kita didik anak-anak kita de­ngan iba­dah sholat, karena sholat bisa membentengi anak-anak kita dari per­buatan keji dan munkar. Selain itu, orang tua dan sekolah harus sa­ling be­ker­ja­sama untuk menang­kal penga­ruh nar­koba.Demikian pu­la aparat pene­gak hu­kum dan lem­baga ter­kait harus serem­pak dan te­gas dalam mem­be­rantas narkoba.Ke­sa­tuan langkah dalam memberantas nar­­koba akan me­­mudahkan kita untuk melindungi generasi ki­ta dari am­bang kehancuran.
اَللهُ أَكْبَرُألله أَكْبَرُ ألله أَكْبَرُ.لَاإلهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ.اَللهُ أَكْبَرُوَللهِ الْحَمْدُ
Jamaah sholat ‘Idul Adharahima­­kumul­­lah, perin­tah ber­kurban kepada Nabi Ibrahim,di­syariatkan sampai seka­rang.Bagi siapa saja dari kita yang mampu, disunahkan un­tuk me­nyembelih hewan kurban, mulai iduladha sam­pai hari-haritasyrik.Tujuan berkurban adalah untuk mende­kat­kan diri ke­pada Allah; dekat dengan pe­tunjuk-Nya, dekat dengan am­punan-Nya, dekat dengan pertolongan-Nya, dan dekat dengan kasih sayang-Nya. Tapi kurban yang akandi­terima adalah yang dilandasi iman dan ikhlas. Allah ber­fir­man dalam surat al-Hajj ayat 37:
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
 “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak da­pat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari ka­mu­­lah yang dapat mencapainya”.
Jamaah sholat ‘Idul Adharahima­­kumul­­lah.Mengapa pe­rin­tah berkurban manusia digan­ti dengan hewan?Pa­dahal di masa Na­bi Ib­rahim hidup, masyarakat dan para pe­ngu­asa ketika itu sudah terbiasa menjadi­kan ma­nu­sia se­bagai korban, sebagai tum­bal dan se­sa­jen untuk ber­bagai tujuan.Allah meng­ganti kur­ban manusia dengan he­wan, ka­rena Allah sangat me­nya­yangi manusia.Manusia ada­lah makhluk mulia yangsangat tidak pantas dikor­ban­kan.Ka­rena itu, jangan sam­pai ka­rena kepentingan pribadi dan am­­bisi keku­asa­an, ma­nu­sia dikorbankan.
Selain itu, pe­rintah berkor­ban dengan me­­nyem­belih bina­tang ternak juga menjadi sim­bol bahwa kita harus me­nyembelih atau meng­­hilangkan sifat-sifat binatang yang ada dalam diri kita.Sifat ra­kus, angkuh, egois, memen­ting­kan diri sendiri, suka me­langgar hukum, adalah sifat-sifat bina­tang yang ha­rus dihi­langkan dalam diri kita.
Jamaah sholat ‘Idul Adharahima­­kumul­­lah.Syari’atme­nyembelih hewan ­kurban ha­nya di hari iduladha dan ha­ri-hari tasyrik.Tapi semangat berkorban, penting kita kem­­bang­kan setiap saat; yaitumengorbankan tenaga, pi­kiran dan harta kita di jalan Allah;me­ngorbankan tenaga, pikiran dan harta kita un­tuk menolong kaum du`afa; dan mengor­bankan tenaga dan pikiran kita untuk mem­bangun masya­rakat dan bangsa lebih baik.

اَللهُ أَكْبَرُ ألله أَكْبَرُ ألله أَكْبَرُ. لَاإلهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Jamaah sholat ‘Idul Adharahima­­kumul­­lah.Mari kita me­mohon kepada Allah swt, se­mo­ga kita diberi kemudahan un­­tuk men­ja­lan­kan perintah-Nya dan menjauhi lara­ngan­-Nya.Se­moga Allah menerima iba­dah kita, meng­ampuni dosa-dosa kita, meng­ampuni do­sa-dosa kedua orang tua kita, dan mengampuni dosa-dosaumat islam yang telah mendahului kita.Mu­dah-mudahan para ja­ma­ah haji yang saat ini se­dang melaksa­na­kan ibadah di ta­nah suci men­dapat kese­ha­tan dan kemam­puan untuk melaksanakan iba­dah haji dan menda­pat haji mabrur.Mu­dah-mudahan kita yang be­lum me­nu­nai­kan iba­dah haji di­beri keku­atan oleh Allah un­tuk bisa melak­­sana­kannya.Dan mu­dah-muda­han kita ter­masuk golo­ng­an orang-orang yang ber­un­tung di dunia dan akhirat.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ في الْقُرْأنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنيْ وَإيَّاكم بِمَا فِيْهِ مِنَ الايَاتِوَالذِّكْرِالحْكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ إِنَّه هُوَالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.اَللهُ أَكْبَرُاَللهُ أَكْبَرُاَللهُ أَكْبَرُ. لَاإلهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.

 الخطبة الثانية
أللهُ أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. لَاإلهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.
اَلْحَمْدُ للهِعَلىَ نِعَمِهِ وَفَضْلِهِ. أشْهَدُ أنْ لإَله إلاَّ اللهُ وَحْدَه لاَ شَرِيْكَ لَه. وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُه وَرَسُوْلُه. ألّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍخَيْرِ الْبَرِيَّةِ وَعَلى ألِه وَاَصْحَابِه وَمَنْ تَبِعَهُمْ اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.أمّا بَعْدُ. عِبَادَ اللهِ. إتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتُمُوْتُنَّ إلاّوَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وَاعْلَمُوْا أنَّيَوْمَكُمْ هذَا عِيْدٌ كَبِيْرٌعَظِيْمٌ. فَاَكْثِرُواالْعِبَادَةَ وَاعْمَلُواالصَّالِحَاتِ وَلَازِمُواالصَّلاَةَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَاحِبِ الشَّفَاعَةِ. فَقَالَ تَعَالى وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا. إنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَه يُصَلُّوْنَ عَلى النَّبِيِّ يَاأيُّهَاالَّذِيْنَ أمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. أللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِه وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإحْسَانٍ إلى يَوْمِ الدِّيْنِ.اَللهُ أَكْبَرُاَللهُ أَكْبَرُاَللهُ أَكْبَرُ. لَاإلهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.
أللّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَاوَاهِبَ الْعَطِيّاتِ وَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ. ألّلهُمَّ انْصُرْناَ فَإنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَإنَّكَ خَيْرُالْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْلَنَا فَإنَّكَ خَيْرُالْغَافِرِيْنَوَارْحَمْنَا فَإنَّكَ خَيْرُالرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَإنَّكَ خَيْرُالرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ. أَللّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ. أَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّاالْغَلَاءِ وَالْوَبَاءِ وَالرِّبا وَالِزّنا وَالزَّلازِل وَالْمِحَنِ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هذَا خَاصَةً وَعَنْ سَائِرِبِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا أتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْأخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
اَللهُ أَكْبَرُألله أَكْبَرُألله أَكْبَرُ. لَاإلهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar