Search

Minggu, 10 Juli 2016

KHUTBAH HARI RAYA IDUL FITRIH 1437 H / 2016 M



“MOMENTUM BERBENAH DIRI”

Oleh :

( Drs. KH. MOHAMMAD HASAN SYAFI’I, M.Ag. )
Pengasuh PP. AL-Hikam-Kemayoran-Bangkalan
Di Masjid Agung Asy-Syuhada’
Kabupaten Pamekasan. 
الله ُأكْبَرْ الله ُأكْبَرْ الله ُأكْبَرْالله ُأكْبَرْ الله ُأكْبَرْ الله ُأكْبَرْالله ُأكْبَرْ الله ُأكْبَرْ الله ُأكْبَرْ  لاَإلَهَ إلاَّ الله ُوَالله ُأكْبَرْ الله ُأكْبَرْ وَلِلَّهِ الْحَمْد ، الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ بِنِعمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلاَ أنْ هَدَانَا الله ُ ، أشْهَدُ أنْ لاَإلَهَ إلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيُ خَصَّنَا بِخَيْرِ كِتَابٍ أُنْزِلَ وَأَكْرَمَنَا بِخَيْرِ نَبِىٍّ أُرْسِلَ وَأَتَمَّ عَلَيْنَا النٍّعْمَةَ بِأَعْظَمِ دِيْنِ شَرْعٍ دِيْنِ اْلإسْلاَمِ ، أليَوْمَ أكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَأتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ اْلإسْلَمَ دِيْنًا ، وَ أشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ أَدَّى اْلأَمَانَةَ وَبَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَنَصَحَ اْلأُمَّةَ وَتَرَكَنَا عَلىَ اْلمَحَجَّةِ اْلبَيْضَاءِ لَيْلُهَا كَنَهَارِهَا ، لاَيَزِيْغُ عَنْهَا إلاَّ هَالِكٌ, أللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحَابَتِهِ الطَّاهِرِيْنِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإحْسَانٍ إلَى يَوْمِ الدِّيْنِ . أمَّا بَعْدُ,
فَيَا عِبَادَ اللهِ ! اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ, وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ وَعِيْدٌ كَرِيْمٌ, قَالَ الله ُعَزَّ وَجَلَّ : وَلِتُكْمِلُوْا العِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلىَ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ :
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat,
Jamaah shalat Idul Fitri yang berbahagia..
Pada hari yang berbahagia ini, saya ingin berwasiat kepada diri saya pribadi dan kepada para hadirin  sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, dengan senatiasa mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan demikian semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmatNya kepada kita semua,Amin. Selanjutnya, mamrilah kembali kita panjatkan rasa syukur kita kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan kepada kita, Terutama pada hari ini, Setelah kita menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan. Kita berkumpul disini untuk duduk bersimpuh mengagungkan asma Allah Swt. Menyatakan dan mepersaksikan kebesaran-Nya Sungguh maha besar Allah yang kebesaran-Nya tak tertandingi dan Sungguh maha pemurah Allah yang nikmat-Nya tak akan pernah terhitung.
الله ُأكْبَرْ الله ُأكْبَرْ الله ُأكْبَرْ وَلِلَّهِ الْحَمْد
Hadirin dan hadirat, jamaah idul fitri yang dimulyakan Allah…
Sebulan penuh kita ditempa melalui ritual ibadah mulia bernama puasa. Waktu sebulan penuh itulah  yang merupkan sebuah proses penyucian jiwa kita. Sebuah fase kepompong menjadi kupu-kupu, sebuah fase dimana kita berusaha menyucikan jiwa kita, mengembalikan harkat kemanusiaan kita, kodrad kehambaan diri kita di hadapan sang pencipta dan sebuah proses yang melibatkan segenap jiwa raga agar mencapai hasil yang maksimal.
Selama bulan Romadhan dan hati umat benar-benar telah terasah dengan amal-amal kebajikan, sehingga hati mereka yang merupakan wadah ketakwaan semakin terbuka lebar dan luas guna lebih mengembangkan  dan meningkatkan kualitas takwa yang sudah diperoleh selama beribadah di bulan roamdhan. Semoga bulan suci yang baru saja kita lalui  dapat kita bertemu lagi pada tahun depan Amin. Perpisahan denga bulan suci romadhan memang berat sebagaimana doa yang di panjatkan oleh Imam Ali Zainal Abidin saat berpisah dengan bulan roamadhan yang istimewa : Selamat jalan duhai roamadhan, kami sedih atas kepergianmu kami berduka atas perpisahan denganmu, kau temani kami dengan kesetiaan, kau alirkan keberkahan  dan rahmat ilahi, kau hancurkan noda-noda dosa, kau ganti penderitaan dosa dengan pengampunan ilahi, semoga kita berjumpa kemabali tahun depan, sampaikan salam kepada Rasulullah dan keluarganya.
Hadirin dan hadirat, jamaah idul fitri yang dimulyakan Allah
Ibadah Roamdhan yang baru saja kita lalui sebenarnya mendiidk kita untuk menjadi mukmin yang mengagumkan, lebih lanjut Rasulullah SAW menyebutkan ciri-ciri mukmin yang mengagumkan sehingga hal ini harus kita miliki, beliau bersabda :
عَجَبًا لِأَمْرِ الُمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ, إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ, وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Artinya : Menakjubkan urusan orang beriman, sesungguhnya semua urusannya baik baginya dan tidak ada yang demikian itu bagi seseorang  selain bagi seorang mu’min. Kalau ia memperoleh kesenangan ia bersyukur dan itu baik baginya, Kalau ia tertimpa kesusahan ia sabar dan ia itu baik baginya (HR. Ahmad dan Muslim)
Upaya dan latihan Romadhan ini  diharapkan akan memberi pengaruh kepada kaum muslimin dalam mengubah pola hidup  yang cenderung “dikangkangi” oleh prinsip hidup “semau gue” itu. Melalui latihan ini, “kekuasaan” hidup diharapkan dapat dijinakkan, dan dikembalikan kehabitat aslinya. Yakni sebagai makhluk yang fitri.
Dengan demikian, ibadah Roamadhan merupakan proses pensucian. Kaum muslimin dilatih untuk menemukan kembali pola hidup yang di dasarkan pada nilai-nilai kesucian dengan berintikan nilai-nilai ilahiyah. Allah SWT sebagai al-quds (maha suci) hanya mungkin dihampiri oleh manusia yang memiliki nilai-nilai kesucian. Pada pendekatan ini, maka idul fitri dimaknakan sebagai kembali kepada kesucian.
Hadirin dan hadirat, jamaah idul fitri yang dimulyakan Allah…
Bagi muslim yang diterima puasanya karena mampu menundukkan hawa nafsu  duniawi selama bulan roamdhan  dan mengoptimalkan ibadah  dengan penuh keihklasan, maka idul fitri adalah hari kemenangan sejati, dimana hari ini Allah swt akan memberikan penghargaan teramat istimewa yang selalu dinantikan  oleh siapapun, termasuk para Nabi dan orang-orang sholeh  yaitu ridha dan maghfirah Allah SWt. Sebagai ganjaran atas amal baik  yang telah dilakukannya. Allah SWT juga pernah berjanji, tak satupun kaum Muslimin yang berdoa pada hari raya idul fitri kecuali akan dikabulkan oleh Allah Swt.
Oleh karena itu sebagi luapan rasa syukur kaum muslimin mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid. Saat menyambut idul fitri, luapan rasa syukur ini mengungkapkan kebahagiaan dan kebangggaan puncak kaum muslimin yang telah menemukan kembali jati dirinya.
Hikmah yang terkandung dalam kesadaran terhadap jati diri ini merupakan inti dari idul fitri. Hikmah ini seyogyanya dapat menyadarkan kaum muslimin, bahwa mereka sudah berhasil  melakukan sebuah perubahan besar  dan menyeluruh dalam diri  mereka. Mengubah dari kepribadian yang lama ke yang baru. Dari kepribadian mukminin  menjadi kepribadian muttaqin dan muhsinin. Perubahan ini di tandai oleh kesediaan untuk melakukan upaya mawas diri (self Correction) Muhsinin adalah orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat kepada Allah lalu memohon ampun terhadap-dosa-dosa mereka.
Hadiran dan hadirat yang berbahagia…
Hakekat idul fitri adalah meraih kemenangan hakiki, saat fitrah kemanusiaan kembali menjadi alat indicator bagi setiap amal perbuatan  kita. Idul fitri  berarti pula kembali ke fitrah setelah melalui masa training selama bulan ramadhan. Fitrah manusia harus menggantikan materi keduniawian, keserakahan dan ketamakan harta ,Kebengisan kekuasaan, ketidak pedulian hidup pada sesama, dan ketulusan dalam bermuamalah. Karena itu sebaik-baik fitra adalah kembali kepada agama Allah. Sebagaimana yang difirmankan Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 30:
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat Rahimakumullah…
Idul fitri adalah hari kemenangan besar yang mengembalikan manusia pada fitrahnya (kesuciannya) dimana jiwa kembali bersih karena dibasuh dengan ibadah, fitrah dan saling memaafkan serta rezeki yang kita miliki telah dicuci pula dengan zakat.
Kembali kepada kesucian artinya dengan merayakan idul fitri ini kita mendeklarasikan kesucian kita dari berbagai dosa sebagai buah dari ibadah  sepanjang bulan Romadhan.  Pada idul Fitri inilah manusia yang taat pada takdir Allah meyakini tibanya kembali fitrah diri yang kerap diimajinasikan dengan ungkapan dikala seperti  terlahir kembali  dan apabila kita bersedia menerima fitrah yang ada di hari besar ini serta menerjamahkan dengan akal fikiran  dan bahasa sederhana, Idul Fitri merupakan momentum bagi manusia untuk langkah awal menuju kehidupan yang lebih baik ke depan. Menghayati hakekat idul fitri  sangat mutlak  diperlukan agar tidak kebablasan dalam merayakan idul fitri ini dengan hal-hal yang justru menodai dan mengotori kesucian yang sudah dibina selama satu bula penuh di bulan Romadhan.
Semoga kita menjadi orang yang lebih mampu dalam membenahi diri menjadi lebih baik. Amin.
Penghayatan dan pengamalan yang baik terhadap makna idul fitri  akan mendorong kita untuk kembali kepada fitrah sejati sebagai makhluk  social. Yang selain punya hak juga punya kewajiban, individu dan sosial. Sudahkah kita merasakannya? Itulah rahasia kenapa selama hari raya idul fitri seringkali di akhiri dengan ucapan  “Minal aidzin wal faiziin (semoga kita termasuk orang-orang yang kembali pada fitrah sejati manusia dan dan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat). Selain sebagai doa dan harapan, ucapan ini juga baik pengingat, bahwa puncak prestasi tertinggi bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa paripurna. Lahir dan Bathin adalah kembali  kepada fitrahnya (suci tanpa dosa).
Jamaah Idul fitri yang dimulyakan Allah
Semoga Allah senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya kepada kita semua. Semoga Allah mengaruniakan  manghfirah-Nya atas semua dosa dan salah kita. Semoga kita dipertemukan kembali dengan bulan yang penuh kemulyaan dan idul fitri yang penuh kebahagiaan. Amin amin ya mujibas saailin.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ قد افلح من تزكّى وذكراسم ربّه فصلّى. بارك الله لى ولكم فى القرأن العظيم. ونفعني وايّاكم بمافيه من الأيات والذّكر الحكيم. وتقبّل الله منّى ومنكم تلاوته انّه هواالسميع العليم.
Kutbah Kedua
الله ُأكْبَرْ, الله ُأكْبَرْ, الله ُأكْبَرْ, الله ُأكْبَرْ, الله ُأكْبَرْ, الله ُأكْبَرْ, الله ُأكْبَرْ.
الحمد لله أفاض نعمه علينا وأعظم. وإن تعدوا نعمة الله لاتحصوها, أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له. أسبغ نعمه علينا ظاهرها وباطنها وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. رسول اسطفاه على جميع البريات. ملكها وأنسها وجنها. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه اهل الكمال فى بقاع الأرض بدوها وقراها, بلدانهاوهدنها.
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد كما صليت على إبراهيم وعلى ال إبراهيم, وبارك على محمد وعلى ال محمد, كما باركت على إبراهيم وعلى ال إبراهيم فى العالمين إنك حميد مجيد.
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات. إنك سميع قريب مجيب الدعوات وقاضي الحاجات.
اللهم وفقنا لعمل صالح يبقى نفعه على ممرالدهور. وجنبنا من النواهى وأعمال هي تبور. اللهم أصلح والاة أمورنا. وبارك لنا فى علومنا وأعمالنا. اللهم الف بين قلو بنا واصلح  ذات بيننا. اللهم ادعلنا نعظم شكرك. ونتبع ذكرك ووصيتك. ربنا لاتزغ قلوبنا بعد إذهديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب. ربنا أتنافى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار. سبحانك رب العزة عما يصفون. وسلام على المرسلين. والحمد لله رب العالمين.
عباد الله إن الله ياءمركم بالعدل والإحسان وإيتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر. يعذكم لعلكم تذكرون. فاذكروالله يذكركم واشكروا على نعمه يزدكم. ولذكر الله أكبر


Tidak ada komentar:

Posting Komentar